Bentuk
khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang
melibatkan hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara
verbal ataupun nonverbal, seperti suami-isteri, dua sejawat, dua sahabat
dekat, seorang guru dengan seorang muridnya, dan sebagainya.
Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss (dalam Deddy... Mulyana, 2005) mengatakan ciri-ciri komunikasi diadik adalah:
· Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat;
· Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan
dan spontan, baik secara verbal maupun nonverbal.
Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi
instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain,
karena kita dapat menggunakan kelima lat indera kita untuk mempertinggi
daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita.
Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi
antarpribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih
mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi tatap-muka ini membuat manusia
merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat
media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi
tercanggihpun.
Jalaludin Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi
dipengaruhi oleh persepsi interpersonal; konsep diri; atraksi
interpersonal; dan hubungan interpersonal.
Persepsi interpersonal
Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau
menafsirkan informasi inderawi. Persepi interpersonal adalah memberikan
makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari
seseorang(komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal.
Kecermatan dalam persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap
keberhasilan komunikasi, seorang peserta komunikasi yang salah memberi
makna terhadap pesan akan mengakibat kegagalan komunikasi.
Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep
diri yang positif, ditandai dengan lima hal, yaitu: a. Yakin akan
kemampuan mengatasi masalah; b. Merasa stara dengan orang lain; c.
Menerima pujian tanpa rasa malu; d. Menyadari, bahwa setiap orang
mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak
seluruhnya disetujui oleh masyarakat; e. Mampu memperbaiki dirinya
karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak
disenanginya dan berusaha mengubah. Konsep diri merupakan faktor yang
sangat menentukan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu:
1. Nubuat yang dipenuhi sendiri. Karena setiap orang bertingkah
laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang
mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha
menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik,
mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh
nilai akademis yang baik.
2. Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan
komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain
meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep
diri menjadi dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan
pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima
pengalaman-pengalaman dan gagasan baru.
3. Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal
sebagai communication apprehension. Orang yang aprehensif dalam
komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Untuk
menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat menjadi
perlu.
4. Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita
karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka
diri (terpaan selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi
selektif), dan apa yang kita ingat (ingatan selektif). Selain itu
konsep diri juga berpengaruh dalam penyandian pesan (penyandian
selektif).
Atraksi interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif
dan daya tarik seseorang. Komunkasi antarpribadi dipengaruhi atraksi
interpersonal dalam hal:
1. Penafsiran pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita
terhadap orang lain tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan
rasional, kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita
menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal yang
berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika membencinya, kita
cenderung melihat karakteristiknya secara negatif.
2. Efektivitas komunikasi. Komunikasi antarpribadi dinyatakan
efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi
komunikan. Bila kita berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki
kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan terbuka. Bila berkumpul
dengan denganorang-orang yang kita benci akan membuat kita tegang,
resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari
komunikasi.
Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara
seseorang dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan
menumbuhkan derajad keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya,
makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya,
sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta
komunikasi. Miller (1976) dalam Explorations in Interpersonal
Communication, menyatakan bahwa ”Memahami proses komunikasi
interpersonal menuntut hubungan simbiosis antara komunikasi dan
perkembangan relasional, dan pada gilirannya (secara serentak),
perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara
pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.”
Lebih jauh, Jalaludin Rakhmat (1994) memberi catatan bahwa terdapat
tiga faktor dalam komunikasi antarpribadi yang menumbuhkan hubungan
interpersonal yang baik, yaitu: a. Percaya; b. sikap suportif; dan c.
sikap terbuka.
Daftar pustaka
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California: Wadsworth Publishing Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar